Halaman

Senin, 28 Januari 2013

HARGA KEDELAI: Inpres HPP Terbit Januari 2013


JAKARTA – Pemerintah segera menggulirkan kebijakan harga pembelian dan penjualan pemerintah untuk kedelai sehingga dapat memacu petani untuk menanam komoditas pangan itu.
Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengatakan instruksi presiden (Inpres) mengenai HPP kedelai akan diterbitkan pada Januari 2013.
“Wamen (Wakil Menteri Perdagangan) dan Dirjen Perdagangan Dalam Negeri sedang ada persiapan. Inpres akan keluar. HPP ini kan kita mulai ngomong tiga bulan lalu. Mudah-mudahan bulan Januari,” katanya di Jakarta, Kamis (27/12).
Dengan HPP, lanjutnya, produktivitas kedelai diharapkan meningkat dari 1-1,2 juta ton per hektare saat ini menjadi 3,5 juta ton per hektare sehingga Indonesia tidak perlu bergantung pada impor.
Gagasan mengenai HPP kedelai mulai dimunculkan saat harga bahan baku tempe itu di pasar domestic melejit hingga Rp9.000 per kg pada Juli menyusul lonjakan harga di pasar internasional.
Kenaikan itu dipicu oleh isu kekeringan di Amerika Serikat, produsen kedelai yang memasok di atas 80% konsumsi dunia. Sementara, 2,09 juta ton atau 71% dari total kebutuhan Indonesia pada 2011 harus diimpor. sumber : bisnis jabar

Kamis, 10 Januari 2013

Pemerintah menurunkan target produksi kedelai pada 2013 mendatang menjadi 1,5 juta ton dari 2,2 juta ton.


"Kedelai harus kerja keras betul di tahun 2013 karena beberapa kendala. Dengan melihat kondisi ini, target produksi kedelai tahun 2013 sebesar 1,5 juta ton," kata Menteri Pertanian Suswono dalam Chief Editor Meeting bertajuk Refleksi 2012 dan Prospek 2013: Pembangunan Pertanian, di Jakarta, Rabu 26 Desember.

Ada tiga kendala yang menyebabkan penurunan target ini. Pertama, tidak tersedianya lahan perluasan areal. Tahun lalu lahan kedelai mencapai 622 ribu hektare tapi kini menyusut tinggal 566 ribu hektare.

Kendala lainnya ialah risiko tinggi terhadap serangan organisme pengganggu tanaman (OPT).

Hambatan terakhir ialah kurangnya daya saing kedelai terhadap komoditas lain seperti jagung atau padi.

"Persaingan dengan komoditas lainnya seperti padi dan jagung lebih menguntungkan. Disamping belun adanya jaminan pemasaran hasil dan harga kedelai impor yang lebih murah," kata Suswono.

Untuk itu, lanjut Suswono, diperlukan kebijakan yang dapat menjamin harga kedelai yang menguntungkan bagi petani.

Sumber : media indonesia